Indonesia memiliki 17%-20% cadangan blue carbon (karbon biru) dunia. Namun, hingga kini belum ada peta jalan perlindungannya yang terkandung dalam ekosistem mangrove dan padang lamun tersebut. Daniel Mudiyarso, Peneliti Senior Center for International Forestry Research (CIFOR) mengatakan bahwa secara total terdapat potensi US$6 miliar sampai US$40 m dari market capture global, dan Indonesia yang memiliki hampir seperlima karbon biru dunia ada potensi US$6 m hingga US$12 miliar. Menurut Daniel, Skema perlindungan karbon biru dapat dimasukkan ke skema Pengurangan Emisi dari Deforestasi dan Degradasi Lahan (REDD+).