Penelitian terbaru berhasil mengidentifikasi sekitar 42.000 kilometer persegi kawasan yang bisa berfungsi sebagai tempat perlindungan potensial orangutan. Studi tersebut, “
Anticipated climate and land-cover changes reveal refuge areas for Borneo’s orang-utans”, diterbitkan dalam jurnal
Global Change Biology edisi Januari 2015 dan dilakukan oleh peneliti dari University of Kent’s Durrell Institute of Conservation and Ecology (DICE) bersama rekannya dari Liverpool John Moores University dan Leibniz Institute for Zoo and Wildlife Research (IZW), juga ilmuwan konservasi dari Indonesia yang tergabung dalam Centre for International Forestry Research (CIFOR)
.