
Ibarat sebuah roti jika sebelumnya hanya dimakan oleh beberapa konglomerasi maka pada awal reformasi hutan dihabisi beramai-ramai oleh koperasi dan kelompok adat, termasuk keserakahan pembalak liar menggunakan gergaji mesin dan alat berat.
Setelah era industri perhutanan dan perkayuan berlalu, ternyata badai deforestasi masih berlanjut oleh mesin dari sektor perkebunan.
Data Pusat Penelitian Kehutanan Internasional (CIFOR) menggunakan serangkaian gambar satelit memperlihatkan hilangnya hutan tua Kalimantan/Borneo periode 2000-2017.
Menurut riset, antara 2000 hingga 2017 ditemukan 6,04 juta hektare hutan tua di Kalimantan telah hilang atau turun 14 persen.
Diduga deforestasi wilayah Indonesia dan Malaysia terkait tingginya permintaan minyak nabati serba guna di dunia, yaitu menghasilkan produksi 87 persen dari pasokan global.