Di Tanzania dan Indonesia, negara-negara dengan beberapa kawasan hutan mangrove terbesar di dunia, penelitian terbaru sebagai bagian dari Studi Komparatif Global yang diarahkan CIFOR tentang Reformasi Kepemilikan Hutan (GCS-Tenure) menemukan bahwa, seperti di hutan terestrial, hutan mangrove dapat sangat bermanfaat.
"Karbon mangrove kita itu tiga miliar ton, stoknya, di seluruh Indonesia," ujar Daniel Murdiyarso, salah seorang peneliti CIFOR saat ditemui di acara Blue Carbon Summit, 17 Juli 2018. Ia juga menambahkan, setidaknya 200 juta ton karbon mangrove yang hilang per tahun. Hilangnya karbon terjadi akibat penebangan, pengonversian, serta ekskavasi di wilayah mangrove. "Kalau laju (deforestasi)-nya seperti ini, 10-15 tahun akan habis," jelas Daniel.